–·•Ο•·–

أسْمَاءُ الأْفْعَالِ والأصْوَاتِ

Isim Fi’il dan Isim Shaut 

مـــا نـــابَ عـــنْ فِـعــلٍ كَـشَـتَّــانِ وصَــــهْ  ¤ هُــــوَ اســـــمُ فِــعـــلٍ وكـــــذا أَوَّهْ وَمَـــــهْ

Kalimah yg menggantikan Fi’il seperti contoh “Syattana” dan “Shah” dinamakan Isim Fi’il, demikian juga seperti contoh “Awwaah” dan “Mah”. 

ومــــا بـمـعـنــى افْــعَـــلْ كـآمِــيــنَ كَــثُـــرْ  ¤ وغـــيـــرُهُ كَـــــــوَيْ وهَــيــهـــاتَ نَـــــــزُرْ

Isim Fi’il yg punya makna IF’AL (makna amar/isim fi’il amar) banyak ditemukan, seperti “Aamiin”. Dan selain makna Amar jarang ditemukan, seperti WAY (isim fi’il mudhari’) dan HAIHAATA (isim fi’il madhi). 
–·•Ο•·–

Pengertian Isim Fi’il adalah : Kalimah yg menggantikan Fi’il dalam maknanya dan pengamalannya beserta tidak dapat dibekasi oleh Amil-amil.
Contoh:

صَهْ إذا تكلم غيرك

SHOH IDZA TAKALLAMA GHAIRUKA = Diamlah jika selainmu berbicara.
SHOH = Isim Fi’il yg mengandung makna Fi’il Amar “USKUT” (diamlah!) dan beramal seperti pengamalannya. Faa’ilnya berupa Dhamir Mustatir Wujuban, takdirannya “ANTA”.
Tidak bisa dibekasi Amil-amil, karenanya tidak dapat dijadikan Mubtada’, Khabar, Faa’il dll. Berbeda dengan Mashdar yg juga menggantikan Fi’il dalam makna dan pengamalannya seperti contoh:

إكراماً المسكين

IKROOMAN AL-MISKIINA = Hormatilah orang miskin!
Lafazh IKROOMAN = menggantikan Fi’il Amar AKRIM (Hormatilah!)
akan tetapi pada Mashdar tersebut masih bisa dibekasi oleh Amil, contoh bisa dijadikan Faa’il:

سرني إكرامُك المسكين

SARRONIY IKROOMUKA AL-MISKIINA = penghormatanmu pada orang miskin menggembirakanku.
Contoh dijadikan Mubtada’:

إكرامُك المسكين تثاب عليه

IKROOMUKA AL-MISKIINA TUTSAABU ‘ALAIHI = penghormatanmu pada orang miskin, kau akan mendapat pahala karenanya.
oOo
Isim Fi’il menurut pertimbangan zamannya ada tiga bagian :
1. Isim Fi’il Amar (lebih banyak digunakan)
contoh :

عليك نفسَك فهذبها

‘ALAIKA NAFSAKA FA HADZDZIBHAA = tanamkan dan perbaiki budi-pekertimu.
lafazh ALAIKA = Isim Fi’il Amar bimakna ILZAM (tetapkan!) mabni Fathah, dan faa’ilnya berupa dhamir mustatir wujuuban takdirannya ANTA (kamu).
lafazh NAFSAKA = Maf’ul Bih dari Isim Fi’il, dinashabkan dengan fathah zahir. KAF = Mudhaf Ilaih.
Diantara Isim Fi’il Amar ini ada yg qiasi, berwazan FA’AALI yg mabni kasrah dan dari Fi’il Tsulatsi Tamm Mutashorrif, contoh :

سماعِ النصح

SAMAA’IN-NUSHHI..! = dengarkanlah nasehat itu!
2. Isim Fi’il Madhi (sedikit penggunaannya dan sima’i)
contoh :

شتان الشجاعةُ والجبن

SYATTAANASY-SYAJAA’ATU WAL-JUBNU = berbeda berani dan pengecut.
lafazh SYATTAANA = Isim Fi’il madhi bimakna IFTAROQO (berlainan), mabni Fathah.
3. Isim Fi’il Mudhari’ (juga sedikit penggunaannya dan sima’i)
contoh:

وَيْ لشباب لا يعمل

WAY LI SYABAABIN YAA YA’MALU = Heran! terhadap pemuda yg tak mau bertindak.
lafazh WAY = Isim Fi’il Mudhari’ bimakna A’JABU (saya heran), mabni sukun, faa’ilnya dhamir wajib mustatir takdirnya ANA (saya).
contoh FirmanNya dalam Al-Qur’an

وَيْكَأَنَّهُ لَا يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ

WAY KA’ANNAHUU LAA YUFLIKUL-KAAFIRUUNA = Aduhai benarlah, tidak beruntung orang- orang yang mengingkari (nikmat Allah) (QS. Al-Qashash: 82).

Posting Komentar

Label

Copyright © Nahwu & Sorof / Template by : Tri_Setiyono